3781_1

Tana Tidung, 30 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menggelar Rapat Koordinasi TPAKD Tahun 2025, yang berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menyusun langkah konkret dalam mempercepat perluasan akses keuangan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah Tana Tidung.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga perbankan, Bank Indonesia, perangkat daerah terkait, pelaku UMKM, dan pemangku kepentingan lainnya. Tujuannya adalah memperkuat sinergi lintas sektor dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan daerah, serta menyusun program kerja TPAKD yang lebih terarah dan berdampak.

Dalam sambutannya, perwakilan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung menyampaikan bahwa keterbukaan akses keuangan merupakan fondasi penting dalam menggerakkan perekonomian lokal.

“TPAKD bukan sekadar forum koordinasi, tetapi motor penggerak utama untuk menjembatani masyarakat, pelaku usaha, dan lembaga keuangan dalam menciptakan kemandirian ekonomi. Inklusi keuangan yang kuat akan memperkuat ketahanan daerah,” tegasnya.

Beberapa agenda strategis yang dibahas dalam rakor ini antara lain:

  • Penguatan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR),
  • Peningkatan akses kredit dan pembiayaan untuk UMKM, petani, dan nelayan,
  • Digitalisasi layanan keuangan daerah, serta
  • Pengembangan program literasi keuangan berbasis masyarakat dan sekolah.

Pihak OJK menambahkan bahwa peningkatan inklusi keuangan bukan hanya soal membuka rekening, tetapi menciptakan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan formal.

“Dengan dukungan aktif pemerintah daerah melalui TPAKD, kita dapat memastikan masyarakat di pelosok pun memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pembiayaan yang produktif dan aman,” ujar perwakilan OJK.

Sebagai penutup, Pemkab Tana Tidung menegaskan komitmennya untuk terus menguatkan peran TPAKD dalam menjawab tantangan pembangunan daerah berbasis inklusi keuangan.

“Kami berharap program-program TPAKD ke depan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, dan menjadi solusi atas kesenjangan ekonomi yang masih ada,” tutupnya.

Views: 0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *