IMG-20251003-WA0007

Iqbal Jaya : 80% ASN Kaltara anak muda. Tanpa pemimpin yang paham digital dan inovasi, birokrasi sulit bergerak maju.

Kaltaraberkisah.com, Tanjung Selor – Dari sekitar 6.000 aparatur sipil negara (ASN) yang ada di Kalimantan Utara saat ini, 80 persen di antaranya adalah generasi Milenial dan Gen Z (BKD Kaltara, 2025).

Fakta ini tidak bisa dianggap remeh. Mereka adalah tulang punggung birokrasi daerah, generasi penuh ide, melek teknologi, sekaligus motor penggerak transformasi digital.Pertanyaannya, mengapa Milenial dan Gen Z begitu penting dalam birokrasi?

Jawabannya sederhana: ” mereka yang akan mendorong lahirnya inovasi pelayanan publik. ” menjadi penggerak pembangunan berkelanjutan, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat terwujud lebih cepat.

Apalagi, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltara 2025–2029 jelas menekankan tiga hal utama: peningkatan SDM unggul, penguatan ekonomi hijau, serta tata kelola pemerintahan yang inovatif. Semua itu mustahil terwujud tanpa energi kreatif dari ASN muda.

Namun, ada satu kunci penting: pemimpin birokrasi harus mampu merangkul dan memberdayakan potensi generasi ini. Calon “panglima ASN” Kaltara, yaitu Sekretaris Daerah (Sekda), dituntut menjadi sosok yang nyambung dengan Milenial dan Gen Z.

Sekda bukan sekadar jabatan administratif, melainkan poros yang akan mengarahkan roda birokrasi.

Visi Presiden untuk membangun birokrasi tangguh dan visi Gubernur Kaltara untuk menciptakan daya saing daerah hanya bisa berjalan efektif bila Sekda memahami cara kerja, aspirasi, dan semangat generasi baru ini.

Menurut pegiat media sosial Kaltara, Iqbal Jaya, keberadaan ASN Milenial dan Gen Z adalah peluang emas.

“Kalau Sekda nanti tidak bisa berbahasa yang dimengerti generasi muda, jangan harap birokrasi bisa maju. ASN muda ini energinya besar, ide-idenya banyak. Tinggal bagaimana pimpinan mau mendengar dan memberi ruang,” ujarnya.

Dengan demikian, momentum pemilihan Sekda Kaltara ke depan sejatinya bukan hanya soal rotasi jabatan, melainkan soal menyiapkan “dirigen” yang mampu mengharmonikan semangat muda ASN dengan arah pembangunan daerah.

Sudah saatnya, Sekda Kaltara bukan hanya pemimpin, tapi juga fasilitator yang bisa menjembatani ide-ide segar generasi Milenial dan Gen Z.

Karena dari tangan mereka, masa depan birokrasi inovatif dan Indonesia Maju akan lebih cepat terwujud.(odn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *