IMG-20251013-WA0002

Kaltaraberkisah.com, Malinau – Komitmen menjaga keamanan dan ketertiban selama Festival Budaya Irau Malinau 2025 terus menguat dengan adanya dukungan penuh dari elemen masyarakat.

Salah satunya datang dari Paguyuban Keluarga Besar (KKB) Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Malinau, yang secara terbuka menyatakan siap menjadi mitra strategis POLRI.

Ketua Flores Timur NTT di Malinau, Simon, menegaskan bahwa partisipasi mereka dalam pengamanan Irau tidak hanya sebatas menampilkan budaya, tetapi juga menjamin kondusivitas acara yang menjadi kebanggaan daerah.

“Kami, warga Flores Timur di Malinau, adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Keamanan Irau adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Pak Simon saat ditemui di kediaman beliau.

“Oleh karena itu, kami siap menjadi Mata dan Telinga POLRI di lapangan. Setiap anggota paguyuban kami diminta untuk aktif melaporkan hal-hal mencurigakan atau potensi gangguan ketertiban selama kegiatan berlangsung.”

Pak Simon menjelaskan, peran “Mata dan Telinga” ini akan difokuskan pada pengawasan di sekitar area panggung dan stan-stan UMKM yang banyak dikelola oleh anggota paguyuban.

Tujuannya adalah memastikan setiap pengunjung merasa aman dan nyaman, sehingga fokus utama Irau sebagai pesta budaya dan penggerak ekonomi dapat tercapai maksimal.

“Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota paguyuban untuk mengedepankan sikap gotong royong dan kewaspadaan. Ini adalah bentuk sinergi masyarakat sipil dengan aparat keamanan. Kami ingin Irau Malinau 2025 dikenang sebagai festival yang paling aman dan tertib,” tambahnya.

Sementara itu, Pasi Intel Satbrimob Polda Kaltara menyambut baik inisiatif dari Ketua Flores Timur NTT ini. Menurut Aipda Lorensius, dukungan dari berbagai paguyuban dan komunitas adalah kunci utama keberhasilan pengamanan event besar.

“Sinergi antara POLRI dan seluruh lapisan masyarakat adalah modal utama kita. Komitmen dari Pak Simon dan Paguyuban Flores Timur NTT ini sangat kami hargai, karena peran serta masyarakat dalam memberikan informasi sangat membantu upaya pencegahan dan penanganan dini,” ujar Pak Lorensius.

Dengan dukungan aktif dari berbagai komunitas etnis, Irau Malinau 2025 dipastikan akan berlangsung meriah, aman, dan menjadi simbol harmonisasi budaya di perbatasan Kalimantan Utara. (Odn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *